RUMAH SAYUR LESTARI, PERCONTOHAN BUDIDAYA MASA KINI
Bulan Agustus 2017 lalu, Desa Bejiarum terpilih menjadi salah satu lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret Surakarta. Menurut Kepala Desa Bejiarum, program KKN ini merupakan kesempatan emas untuk membuka wawasan dan pengetahuan dari mahasiswa melalui kegiatan yang telah dilaksanakan selama 45 hari. Beberapa kegiatan telah berhasil dilaksanakan oleh mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan yang ikut memantau perkembangan program di Desa Bejiarum.
Beberapa kegiatan yang menjadi program unggulan meliputi bidang pertanian, pendidikan, dan kesehatan. Sumber daya alam dan prospek pertanian yang baik di Bejiarum menjadi alasan utama Tim KKN UNS untuk merealisaskan program kerja bidang pertanian yang sudah direncanakan sebelumnya. Salah satu program kerja unggulan bidang pertanian Tim KKN UNS adalah Rumah Sayur Lestari. Program ini merupakan salah satu inisiatif budidaya sayur mayur dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan penanamannya.
Percontohan Rumah Sayur Lestari dibuat di rumah salah satu warga Dusun Bejijurang yang harapannya bisa dicontoh oleh masyarakat lainnya. Model Rumah Sayur Lestari dibuat dengan mengadakan sistem pertanian vertikultur dan penanaman dalam polybag. Dengan memanfaatkan lahan yang tidak luas, tanaman sayuran tetap dapat tumbuh dan dipanen cukup banyak menyesuaikan lahan yang digunakan. Program ini diperuntukkan untuk ibu rumah tangga agar bisa memanfaatkan hasil panenannya sebagai bahan makanan. Kelebihan sayuran yang ditanam sendiri adalah tidak menggunakan pupuk pestisida, sehingga sayuran yang dikonsumsi menjadi lebih sehat. Jenis tanaman sayur yang ditanam di Rumah Sayur Lestari, yaitu pakcoy, cabai, seledri, loncang, selada, kangkung, dan kucai. Menurut Kumala, mahasiswi pertanian yang mencetuskan ide program ini, semua jenis tanaman sayur dapat ditanam di pekarangan rumah. Program dari mahasiswa ini bersinergi dengan Tim Penggerak PKK yaitu pembagian polybag pada program penghijauan rumah warga.
Selain program Rumah Sayur Lestari, Penyuluhan Penggunaan Bakteri Trichoderma yang bermanfaat sebagai penyubur tanaman. Harapannya bakteri Trichoderma dapat menjadi pilihan masyarakat sebagai penyubur tanah organik dan masyarakat dapat mengurangi penggunaan pupuk peptisida. Pembuatan penyubur tanah ini menggunakan media tanam jagung yang mudah diperoleh di Desa Bejiarum. Langkah pembuatan penyubur tanah menggunakan media tanam jagung ini cukup mudah. Jagung ditanak selama 30 menit, lalu dianginkan untuk menunggu dingin. Setelah jagung yang ditanak dingin, proses selanjutnya adalah memasukkan jagung tersebut ke dalam plastik kedap udara yang bisa didapatkan di toko-toko setempat. Perlu diperhatikan, untuk membuat penyubur tanah ini dibutuhkan tempat yang steril. Peralatan sebaiknya disemprot alkohol agar tidak terkontaminasi oleh organisme yang tidak diperkenankan seperti kuman atau virus. Jagung yang sudah dimasukkan ke dalam plastik diberi bakteri Trichoderma secukupnya. Bakteri ini dapat diperoleh di toko-toko saprodi atau laboratorium hama di Kabupaten Temanggung. Setelah dibungkus menggunakan plastik, diamkan plastik berisi jagung dan bakteri Trichoderma yang sudah ditutup rapat selama satu sampai dua minggu.
Dengan adanya dua program unggulan di bidang pertanian tersebut, masyarakat Desa Bejiarum cukup antusias untuk melanjutkan program yang dicanangkan oleh Tim KKN UNS ini. Selanjutnya, masyarakat dapat terpacu untuk berinovasi dalam bidang pertanian. Harapan ke depannya Bejiarum dapat menjadi percontohan rumah sayur dengan memanfaatkan lahan di pekarangan rumah oleh desa lain. Selain itu, masyarakat berharap inovasi program ini dapat meningkatkan hasil pertaniannya.